Minggu, 12 Oktober 2008

Membuat Billing Hotspot Menggunakan Chillispot, Radius phpmyprepait

Perpaduan Chillispot, Freeradius dan Mysql dapat menghasilkan aplikasi Hotspot lumayan handal. Chillispot sebagai Authentifikasi, Freeradius untuk account phpmyprepait sebagai billingnya dan Mysql untuk databasenya.
Sebagai uji coba saya akan menjelaskan bagaimana cara membuat Wi-Fi Hotspot terserbut :
A. Yang dibutuhkan :
1. Hotspot Access Point device, dalam hal ini saya menggunakan Linksys Tipe 54 GL AP bisa di gunakan AP Tipe apa saja.2. Sebuah komputer yang akan di jadikan sebagai radius server.3. OS GNU/Linux, Saya menggunakan OpenSUSE (10.2), Ubuntu, Slackware (dijelaskan)4. Mysql, untuk Authentic melalui database, untuk authentic nya bisa dengan beberapa cara seperti : unix user, smb user, file user5. Apache dengan perl support, untuk membuat user authentic melalui web-based, serta utk membuat login authentic via web-based di cgi-bin/hotspotlogin.cgi6. Chillispot, sistem kerja software ini adalah apabila user belum mendapatkan authentic dari server maka ia akan ter-redirect ke halaman login7. Freeradius, ini berfungsi sebagai pemberi authentifikasi kepada user8. PhpMyPrepaid, bila anda menggukan authentic melalui database Mysql, bisa juga sebagai pembuat user prepaid untuk billingnya9. Rokok, bisa Djarum Super bisa juga Marlboro, Atau Fileter Sejenisnya.10. Kopi, biar kuat begadang. atau susu putih ajah, gak usah pake gula, biar segerrrrrrr. menulis ini aja perlu Sopi Susu
B. Cara Install :
Untuk OS tergantung dari distro apa yang anda pakai, kali ini saya memakai distro keluaran dari SUSE (OpenSUSE 10.2-10.3). Saya hanya akan menjelaskan cara meng-install-nya dengan cara Distro OpenSUSE, Ubuntu Slackware dan untuk yang lain itu tergantung distro apa yang anda pilih dan nantinya di bagian konfigurasi akan di samakan untuk beberapa distro di atas.
Install mysql
Install Apache
Download chillispot; lalu install rpm -ivh chillispot-1.0.i386.rpm (Keluarga RPM) silahkan di sesuaikan sesuai keluarganya masing-masing (jika menggunakan Chilli di PC).
Install Freeradius
Setelah kita mengintsall Apache dan Mysql lalu kita dapat men-download phpmyprepait;
extract ke /srv/www/htdocs
Sambil menginstall semua jgn lupa ambil rokok dan di nyalakan.
Jangan lupa untuk menyeduh kopi atau susunya.
3. Configurasi :
1. Saya mengeset Wi-Fi Hostpot (Linksys WRT 54GL) sebagai Access Point. Kemudian Linksys tersebut di upgrede ke OpenWRT dan install Chillispot di dalam Linsys WRT 54GL tersebut. setelah selesai melakukan konfigurasi
# nvram set wan_device=eth0
Paket yang di perlukan dalam linksys yaitu :
ip_2.6.11-050330-1_mipsel.ipk
libpcap_0.9.4-1_mipsel.ipk
tcpdump_3.8.3-1_mipsel.ipk
kmod-sched_2.4.30-brcm-3_mipsel.ipk
tc_2.6.11-050330-1_mipsel.ipk
chillispot_1.0RC3-1_mipsel.ipk (diperlukan jika chilli diletakkan di Linksys)
kmod-tun_2.4.30-1.ipk
1. Berikut konfigurasi Linsys WRT 54GL
nvram set lan_proto=static
nvram set lan_ipaddr=192.168.10.254
nvram set lan_netmask=255.255.255.0
- seting wan/internet
nvram set wan_proto=static nvram set wan_ipaddr=XX.XX.XX.XX (berikan ip local)
nvram set wan_netmask=255.255.255.0
nvram set wan_gateway=XX.XX.XX.XX
nvram set wan_dns=”diisi” Biarkan terpasang.
nvram set wan_hostname= (pengguna)
- Seting AP
nvram set wl0_mode=apnvram set wl0_ssid=disesuikannvram set wl0_auth_mode=opennvram set wl0_wep=disablednvram set wl0_channel=(pilih channel yang cocok)nvram commit
2. Setelah melukuan flashing dan Install OS nya seperti kebutuhan diatas dan di sesuaikan, pertama kita harus mematikan service dhcpd yang ada di server kita, biarkan chillispot yang menangani dhcp.
3. # pico /etc/chilli.conf isi dari chilli saya (konfigurasi ini bisa di gunakan di Linksys 54GL atau di Komputer PC
##############################################################################
#
# Sample ChilliSpot configuration file @ Fadly Kasim
#
##############################################################################
net 192.168.154.0/24
dynip 192.168.154.0/24
statip 192.168.154.0/24
domain (domain isp anda)
dns1 202.X.X.X (DNS Anda)
dns2 202.X.X.X (DNS Anda)
#Radius parameters
radiusauthport 1812
radiusacctport 1813
radiuslisten 127.0.0.1
radiusserver1 127.0.0.1
radiusserver2 127.0.0.1
radiussecret testing123
#dhcpmac 00:00:5E:00:02:00
dhcpif eth0
uamserver https://192.168.154.1/cgi-bin/hotspotlogin.cgi
###########################################
#Untuk meng allow domain yang bisa di akses
uamallowed www.google.com
##########################################
uamsecret theuamsecret
uamlisten 192.168.154.1
uamallowed 192.168.154.1
uamport 3990
#======Selesai=============#
4. Konfigurasikanlah chilli.conf sesuai kebutuhan anda, disini ada beberapa point penting dalam konfigurasinya, yaitu:
radiussecret, ini dibutuhkan untuk komunikasi antara radius server dan chillispot
uamserver, dimana file hotspotlogin.cgi di simpan. Biasanya di letakkan di /var/www/cgi-bin
dhcpif, di sesuikan ethx yang nantinya di gunakan untuk client
Untuk itu bisa melakukakan copy file hotspotlogin.cgi dari /usr/share/doc/chillispot-1.0/hotspotlogin.cgi ke /var/www/cgi-bin, jadi nanti utk URL redirect nya akan menjadi https://192.168.0.254/cgi-bin/hotspotlogin.cgi (lihat uamserver), ingat harus dalam secure line ssl.
5. konfigurasi radius :
Setelah install Freeradius lalu masuk ke direktori radius dimana konfigurasinya berada, bila anda menggunakan OpenSuse dan memakai RPM dalam menginstallnya maka anda masuk ke direktori /etc/raddb/ dan apabila anda menginstall dengan cara meng-compile sendiri secara default direktori nya ada di /usr/local/etc/raddb/ atau terserah dimana –prefix=PREFIX anda diletakan.
# pico client.conf isinya seperti ini :
client 192.168.0.254 {
secret = //ini untuk membuat komunikasi dalam chillispot dan radius (seperti pada point C.3.d)
shortname = localhost
radius = other
}
# pico sql.conf, ini diedit karena kita akan menggunakan mysql sebagai database user authentic, ada beberapa point penting yaitu :
driver = “rlm_sql_mysql” // Modul yang digunakan untuk koneksi ke mysql server
driver/lib yang digunakan apabila kita menggunakan Mysql, ada beberapa tipe driver disini yaitu : rlm_sql_mysql, rlm_sql_postgresql,rlm_sql_iodbc, rlm_sql_oracle, rlm_sql_unixodbc, rlm_sql_freetds
server = “localhost” //server mysql berada.
login = “root” //login access ke mysql dan memiliki GRANT ke database
radius password = “blablabla” //password dari database-user yang memiliki GRANT ke database radius
radius_db = “radius”//database-name dimana user radius berada
#pico radius.conf lalu tambahkan perintah dibawah ini, sesudah baris sqlcounter monthlycounter { sampai tanda } dan ditambah sesudah tanda } isinya :
$INCLUDE ${confdir}/sql.conf
sqlcounter noresetcounter {counter-name = Max-All-Session-Time check-name = Max-All-Sessionsqlmod-inst = sql key = User-Name reset = never query = “SELECT SUM(AcctSessionTime) FROM radacct WHERE UserName=’%{%k}’” }
untuk authorize ganti dengan :
authorize {
preprocess
chap
mschap
suffix
eap
sql
noresetcounter
}
dan untuk Authentication ganti dengan:
authenticate {
Auth-Type PAP{
pap
}
Auth-Type CHAP {
chap
}
Auth-Type MS-CHAP {
mschap
}
unix
eap
}
6. Sekarang kita akan mencoba men-setting konfigurasi di PhpMyPrepaid sebagai user administrator sekaligus bisa sebagai pembuat prepaid card login serta billing nya.
Extract ke folder apache berada, default ada di /var/www/
Masuk ke folder phpmyprepaid
# pico config.inc.php disini ada beberapa point penting:
$dbName=”radius”; //database yang di pakai
$fpdfdir=”/var/www/phpmyprepaid/fpdf”; //lokasi dari direktori fpdf berada, tanpa “/” (slash)
$radius_server=”192.168.0.254″; //server radius berada
$radius_server_port=”1812″; //port yang dipakai oleh radius server
$radiussecret=””; //huruf rahasia yang dipakai oleh radius server untuk dapat berkomunikasi,
#pico dbconnect.php // edit seperti yang di edit di radius server
$my_host = “localhost”;
$my_user = “root”;
$my_pass = “PASS-MYSQL-ANDA”;
$my_dbase = “radius”;
7. Jalankan http://192.168.0.254/phpmyprepaid/index.php maka akan muncul tampilan instalasi phpmyprepaid, isi kolom databases dan di sesuikan dengan databases pada radius dbconnect.php secara otomatis menginstall dengan sendiri
8. Masukan username admin dan password admin, setelah semua database terinstall Maka dengan berakhir nya point terakhir maka selesai jugalah pekerjaan kita

Minggu, 05 Oktober 2008

MIKROTIK HOTSPOT GATEWAY



The MikroTik HotSpot Gateway enables providing of public network access for clients using wireless or wired network connections. HotSpot Gateway should have at least two network interfaces:
1. HotSpot interface, which is used to connect HotSpot clients
2. LAN/WAN interface, which is used to access network resources.
The following picture shows wireless HotSpot setup
To setup simple HotSpot Gateway follow the steps below:
1. Configure wireless interface on HotSpot Gateway:
[admin@HotSpot_Gateway]> interface wireless set wlan1 ssid=HotSpot band=2.4ghz-b \ … mode=ap-bridge
2. Configure ip address for HotSpot interface:
[admin@HotSpot_Gateway] > ip add add address=192.168.0.1/24 interface=wlan1
3. Configure ip address for WAN/LAN interface:
[admin@HotSpot_Gateway] > ip add add address=10.5.8.250/24 interface=ether1
4. Add a route on HotSpot Gateway
[admin@HotSpot_Gateway] > ip route add gateway=10.5.8.1
5. Configure Hotspot on wlan1 interface and add user admin with pasword test
[admin@MikroTik] > ip hotspot setuphotspot interface: wlan1local address of network: 192.168.0.1/24masquerade network: yesaddress pool of network: 192.168.0.2-192.168.0.254select certificate: noneip address of smtp server: 0.0.0.0dns servers: 10.5.8.2dns name: hs.example.netname of local hotspot user: adminpassword for the user: test
In order to access network resources HotSpot clients have to configure their wireless interfaces setting proper ssid, band and mode, and enabling dynamic host configuration (dhcp) on the wireless interface.

SETTING MIKROTIK

MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi linux yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hostspot.Ada pun fitur2 nya sbb:* Firewall and NAT - stateful packet filtering; Peer-to-Peer protocol filtering; source and destination NAT; classification by source MAC, IP addresses (networks or a list of networks) and address types, port range, IP protocols, protocol options (ICMP type, TCP flags and MSS), interfaces, internal packet and connection marks, ToS (DSCP) byte, content, matching sequence/frequency, packet size, time and more...* Routing - Static routing; Equal cost multi-path routing; Policy based routing (classification done in firewall); RIP v1 / v2, OSPF v2, BGP v4* Data Rate Management - Hierarchical HTB QoS system with bursts; per IP / protocol / subnet / port / firewall mark; PCQ, RED, SFQ, FIFO queue; CIR, MIR, contention ratios, dynamic client rate equalizing (PCQ), bursts, Peer-to-Peer protocol limitation* HotSpot - HotSpot Gateway with RADIUS authentication and accounting; true Plug-and-Play access for network users; data rate limitation; differentiated firewall; traffic quota; real-time status information; walled-garden; customized HTML login pages; iPass support; SSL secure authentication; advertisement support* Point-to-Point tunneling protocols - PPTP, PPPoE and L2TP Access Concentrators and clients; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; MPPE encryption; compression for PPPoE; data rate limitation; differentiated firewall; PPPoE dial on demand* Simple tunnels - IPIP tunnels, EoIP (Ethernet over IP)* IPsec - IP security AH and ESP protocols; MODP Diffie-Hellman groups 1,2,5; MD5 and SHA1 hashing algorithms; DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256 encryption algorithms; Perfect Forwarding Secrecy (PFS) MODP groups 1,2,5* Proxy - FTP and HTTP caching proxy server; HTTPS proxy; transparent DNS and HTTP proxying; SOCKS protocol support; DNS static entries; support for caching on a separate drive; access control lists; caching lists; parent proxy support* DHCP - DHCP server per interface; DHCP relay; DHCP client; multiple DHCP networks; static and dynamic DHCP leases; RADIUS support* VRRP - VRRP protocol for high availability* UPnP - Universal Plug-and-Play support* NTP - Network Time Protocol server and client; synchronization withGPS system* Monitoring/Accounting - IP traffic accounting, firewall actions logging, statistics graphs accessible via HTTP* SNMP - read-only access* M3P - MikroTik Packet Packer Protocol for Wireless links and Ethernet* MNDP - MikroTik Neighbor Discovery Protocol; also supports Cisco Discovery Protocol (CDP)* Tools - ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dynamic DNS update toolLayer 2 connectivity* Wireless - IEEE802.11a/b/g wireless client and access point (AP) modes; Nstreme and Nstreme2 proprietary protocols; Wireless Distribution System (WDS) support; virtual AP; 40 and 104 bit WEP; WPA pre-shared key authentication; access control list; authentication with RADIUS server; roaming (for wireless client); AP bridging* Bridge - spanning tree protocol; multiple bridge interfaces; bridge firewalling, MAC* VLAN - IEEE802.1q Virtual LAN support on Ethernet and wireless links; multiple VLANs; VLAN bridging* Synchronous - V.35, V.24, E1/T1, X.21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC, Frame Relay line protocols; ANSI-617d (ANDI or annex D) and Q933a (CCITT or annex A) Frame Relay LMI types* Asynchronous - s*r*al PPP dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; onboard s*r*al ports; modem pool with up to 128 ports; dial on demand* ISDN - ISDN dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; 128K bundle support; Cisco HDLC, x75i, x75ui, x75bui line protocols; dial on demand* SDSL - Single-line DSL support; line termination and network termination modesInstalasi dapat dilakukan pada Standard computer PC.PC yang akan dijadikan router mikrotikpun tidak memerlukan resourceyang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway.berikut spec minimal nya :* CPU and motherboard - bisa pake P1 ampe P4, AMD, cyrix asal yang bukan multi-prosesor* RAM - minimum 32 MiB, maximum 1 GiB; 64 MiB atau lebih sangat dianjurkan, kalau mau sekalian dibuat proxy , dianjurkan 1GB... perbandingannya, 15MB di memori ada 1GB di proxy..* HDD minimal 128MB parallel ATA atau Compact Flash, tidak dianjurkan menggunakan UFD, SCSI, apa lagi S-ATA Very Happy*NIC 10/100 atau 100/1000Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.Lebih lengkap bisa dilihat di www.mikrotik.com.Meskipun demikian Mikrotik bukanlah free software, artinya kita harus membeli licensi terhadap segala fasiltas yang disediakan. Free trial hanya untuk 24 jam saja.Kita bisa membeli software mikrotik dalam bentuk CD yang diinstall pada Hard disk atau disk on module (DOM). Jika kita membeli DOM tidak perlu install tetapi tinggal menancapkan DOM pada slot IDE PC kita.Langkah-langkah berikut adalah dasar-dasar setup mikrotik yang dikonfigurasikan untuk jaringansederhana sebagai gateway server.1. Langkah pertama adalah install Mikrotik RouterOS pada PC atau pasang DOM.2. Login Pada Mikrotik Routers melalui console :MikroTik v2.9.7Login: admin Password: (kosongkan) Sampai langkah ini kita sudah bisa masuk pada mesin Mikrotik. User default adalah admindan tanpa password, tinggal ketik admin kemudian tekan tombol enter.3. Untuk keamanan ganti password default[admin@Mikrotik] > passwordold password: *****new password: *****retype new password: *****[admin@ Mikrotik]] >4. Mengganti nama Mikrotik Router, pada langkah ini nama server akan diganti menjadi “XAVIERO” (nama ini sih bebas2 aja mo diganti)[admin@Mikrotik] > system identity set name=XAVIERO[admin@XAVIERO] >5. Melihat interface pada Mikrotik Router[admin@XAVIERO] > interface printFlags: X - disabled, D - dynamic, R - running# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU0 R ether1 ether 0 0 15001 R ether2 ether 0 0 1500[admin@XAVIERO] >6. Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan ether1 akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 192.168.0.1 dan ether2 akan kita gunakan untuk network local kita dengan IP 172.16.0.1[admin@XAVIERO] > ip address add address=192.168.0.1netmask=255.255.255.0 interface=ether1[admin@XAVIERO] > ip address add address=172.16.0.1netmask=255.255.255.0 interface=ether27. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan[admin@XAVIERO] >ip address printFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE0 192.168.0.1/24 192.168.0.0 192.168.0.63 ether11 172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 ether2[admin@XAVIERO] >8. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.0.254[admin@XAVIERO] > /ip route add gateway=192.168.0.2549. Melihat Tabel routing pada Mikrotik Routers[admin@XAVIERO] > ip route printFlags: X - disabled, A - active, D - dynamic,C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE0 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 ether21 ADC 192.168.0.0/26 192.168.0.1 ether12 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.0.254 ether1[admin@XAVIERO] >10. Tes Ping ke Gateway untuk memastikan konfigurasi sudah benar[admin@XAVIERO] > ping 192.168.0.254192.168.0.254 64 byte ping: ttl=64 time<1 ttl="64" max =" 0/0.0/0">11. Setup DNS pada Mikrotik Routers[admin@XAVIERO] > ip dns set primary-dns=192.168.0.10 allow-remoterequests=no[admin@XAVIERO] > ip dns set secondary-dns=192.168.0.11 allow-remoterequests=no12. Melihat konfigurasi DNS[admin@XAVIERO] > ip dns printprimary-dns: 192.168.0.10secondary-dns: 192.168.0.11allow-remote-requests: nocache-size: 2048KiBcache-max-ttl: 1wcache-used: 16KiB[admin@XAVIERO] >13. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain[admin@XAVIERO] > ping yahoo.com216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet lossround-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms[admin@XAVIERO] >Jika sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar.14. Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading.[admin@XAVIERO]> ip firewall nat add action=masquerade outinterface=ether1 chain:srcnat[admin@XAVIERO] >15. Melihat konfigurasi Masquerading[admin@XAVIERO]ip firewall nat printFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic0 chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade[admin@XAVIERO] >Setelah langkah ini bisa dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika berhasil berarti kita sudah berhasil melakukan instalasi Mikrotik Router sebagai Gateway server. Setelah terkoneksi dengan jaringan Mikrotik dapat dimanage menggunakan WinBoxyang bisa di download dari Mikrotik.com atau dari server mikrotik kita.

BERMAIN DENGAN HOTSPOT


Kata hotspot dulu banget.. sering terdengar dalam berita ketika sedang membicarakan citra satelit pada peristiwa kebakaran (hutan). Citra satelit yang terdapat sorotan panas (hotspot) mengindikasikan bahwa pusat-pusat kebakaran ada di daerah tersebut.
Analog dengan itu tetapi beda konteks, hotspot saat ini menjadi kata untuk menunjukkan area yang terjangkau layanan wi-fi (wireless fidelity) atau jaringan nir kabel. Dalam area tersebut terdapat titik-titik pusat pancaran wi-fi yang disebut access points. HotSpot akhirnya menjadi suatu istilah yang menunjukkan adanya fasilitas internet tanpa kabel pada suatu area. Dan bila kita bicara masalah hotspot saat ini, maka yang dimaksud adalah adanya wireless network atau wi-fi, khususnya adalah Internet. Coba googling aja: hotspot pasti berhubungan dengan internet wi-fi.
Pengalaman saya mengutak-atik hotspot service pada Mikrotik Router OS disana terdapat semacam management yang cukup tricky terhadap metode akses ke jaringan/internet. Fitur apa saja yang ada diantaranya adalah: servers, users, host, ip-binding, wall garden dan cookies.
Ya ampun.. saya merasa ketinggalan, ternyata yang dimaksud hotspot tak mudah untuk didefinisikan hanya sebagai wi-fi service saja. Tetapi hotspot adalah sebuah sistem khusus untuk mengatur dan mengelola akses internet menjadi lebih baik.
Cukupkah HotSpot saja?Networking saat ini tak bisa terlepas dari mobility & flexibility. Namun demikian kebebasan tanpa pengaturan bisa mendatangkan masalah dari tersendiri. Misalnya bila pemakai wi-fi service ternyata bukan orang yang diharapkan untuk memakainya. Akibatya mungkin saja terjadi: bandwidth penuh, akses lambat, biaya internet membengkak, selain itu jaringan lokal menjadi rawan terhadap intruder (penyusup).
Bila jumlah user tidak begitu banyak dan tidak tersebar berjauhan maka sebagai pengendali keamanan bisa kita gunakan software di access point misalnya WPA (Wireless Protection Access). Tapi itu takkan cukup untuk mengelola banyak user yang dinamis, berpindah-pindah dan menginginkan password pribadi.
Dalam hal ini baik sekali bila diterapkan user management yang terpusat. Tak berlebihan bukan bila saya menyebutnya HotSpot Management System, didalamnya terdapat metode untuk autententikasi, autorisasi serta accounting. Itulah yang menjadi tantangan saya saat ini untuk diterapkan di area organisasi, meliputi office area:ruang kerja, ruang rapat, ruang sekretariat, lab dsb, serta office public area: auditorium, convention hall, lobby, taman, cafe, kantin, dll.
HotSpot with AAA (baca triple A)Metoda AAA (baca triple A) ini yang akan saya terpakan untuk melengkapi pengembangan hotspot di kantor saya. Arsitektur AAA sangat membantu saya untuk mengelola jaringan dan akses internet lebih baik.
HotSpot Berjalan di KabelHotspot Service dapat dijalankan di kabel jaringan bukan hanya wirelss saja. Ya begitulah, jadi istilah hotspot bukan hanya milik wi-fi. Hotspot yang merupakan system bisa dijalankan di kabel jaringan.