Minggu, 05 Oktober 2008

BERMAIN DENGAN HOTSPOT


Kata hotspot dulu banget.. sering terdengar dalam berita ketika sedang membicarakan citra satelit pada peristiwa kebakaran (hutan). Citra satelit yang terdapat sorotan panas (hotspot) mengindikasikan bahwa pusat-pusat kebakaran ada di daerah tersebut.
Analog dengan itu tetapi beda konteks, hotspot saat ini menjadi kata untuk menunjukkan area yang terjangkau layanan wi-fi (wireless fidelity) atau jaringan nir kabel. Dalam area tersebut terdapat titik-titik pusat pancaran wi-fi yang disebut access points. HotSpot akhirnya menjadi suatu istilah yang menunjukkan adanya fasilitas internet tanpa kabel pada suatu area. Dan bila kita bicara masalah hotspot saat ini, maka yang dimaksud adalah adanya wireless network atau wi-fi, khususnya adalah Internet. Coba googling aja: hotspot pasti berhubungan dengan internet wi-fi.
Pengalaman saya mengutak-atik hotspot service pada Mikrotik Router OS disana terdapat semacam management yang cukup tricky terhadap metode akses ke jaringan/internet. Fitur apa saja yang ada diantaranya adalah: servers, users, host, ip-binding, wall garden dan cookies.
Ya ampun.. saya merasa ketinggalan, ternyata yang dimaksud hotspot tak mudah untuk didefinisikan hanya sebagai wi-fi service saja. Tetapi hotspot adalah sebuah sistem khusus untuk mengatur dan mengelola akses internet menjadi lebih baik.
Cukupkah HotSpot saja?Networking saat ini tak bisa terlepas dari mobility & flexibility. Namun demikian kebebasan tanpa pengaturan bisa mendatangkan masalah dari tersendiri. Misalnya bila pemakai wi-fi service ternyata bukan orang yang diharapkan untuk memakainya. Akibatya mungkin saja terjadi: bandwidth penuh, akses lambat, biaya internet membengkak, selain itu jaringan lokal menjadi rawan terhadap intruder (penyusup).
Bila jumlah user tidak begitu banyak dan tidak tersebar berjauhan maka sebagai pengendali keamanan bisa kita gunakan software di access point misalnya WPA (Wireless Protection Access). Tapi itu takkan cukup untuk mengelola banyak user yang dinamis, berpindah-pindah dan menginginkan password pribadi.
Dalam hal ini baik sekali bila diterapkan user management yang terpusat. Tak berlebihan bukan bila saya menyebutnya HotSpot Management System, didalamnya terdapat metode untuk autententikasi, autorisasi serta accounting. Itulah yang menjadi tantangan saya saat ini untuk diterapkan di area organisasi, meliputi office area:ruang kerja, ruang rapat, ruang sekretariat, lab dsb, serta office public area: auditorium, convention hall, lobby, taman, cafe, kantin, dll.
HotSpot with AAA (baca triple A)Metoda AAA (baca triple A) ini yang akan saya terpakan untuk melengkapi pengembangan hotspot di kantor saya. Arsitektur AAA sangat membantu saya untuk mengelola jaringan dan akses internet lebih baik.
HotSpot Berjalan di KabelHotspot Service dapat dijalankan di kabel jaringan bukan hanya wirelss saja. Ya begitulah, jadi istilah hotspot bukan hanya milik wi-fi. Hotspot yang merupakan system bisa dijalankan di kabel jaringan.

Tidak ada komentar: